Oksigen adalah
kunci dari keberlangsungan hidup manusia. Bayangkan di dunia tidak ada oksigen
selama beberapa menit saja. Dampaknya adalah reaksi kimia di berbagai lini.
Atmosfer akan terbuka, bangunan akan runtuh dan gelombang elektromagnet akan
berhenti. Jawabannya yang pasti adalah kehancuran dunia.
Sebagai manusia,
selama seumur hidup kita ini sudah berapa besar kontribusi terhadap alam ini.
Atau justru kita abai terhadap segala jenis issue lingkungan yang semakin
marak. Lalu apakah kita mau melupakan asal muasal kehidupan kita yaitu bumi ?
“Kita sebagai makhluk
hidup tinggal , makan , segala aktivitas di bumi, jadi sudah menjadi kewajiban
untuk memakmurkan bumi Tuhan ini, maka segala rizki dan barokah akan terbuka
dari bumi dan langit.” Papar Kiai Tanjung di setiap pengajian. Mengingatkan
kita untuk berbuat laku maslahat bagi seluruh makhluk hidup.
Jika kita
memberi makan dan kehidupan satu orang, maka kita sama saja memberikan makan
seluruh makhluk hidup. Sedangkan jika kita membunuh satu orang, maka kita
membunuh seluruh makhluk hidup. Begitu kutipan Al-Quran yang dijelaskan Bapak
Kiai Tanjung untuk memberikan semangat kepada jamaahnya untuk berbuat maslahat
bagi kehidupan di Bumi.
Pada tanggal 26
Februari 2020, Bapak Kiai Tanjung, Perhutani Nganjuk dan Lembaga Masyarakat
Desa Hutan menandatangani MoU untuk
bersama-sama merawat dan menjaga lahan kritis di hutan RPH Cabean Ngluyu. Dalam
menjaga dan merawat lahan kritis ini, berbagai pihak setuju untuk menanam
umbi-umbian untuk menjaga ketahanan pangan. Mulai dari porang, suweg dan
singkong.
Kenapa kita memilih
tanaman tersebut? Karena tanaman ini mampu menjadi pengganti nasi jika nanti
ada keadaan darurat dan juga memiliki kandungan gizi lebih baik daripada nasi.
Hasil dari penanaman ini sudah lebih dari 250 ton sambung Bapak Kiai Tanjung.
Selanjutnya adalah proses pengolahan untuk menjadi lumbung pangan dimana
masyarakat yang terdampak akan dibantu.
Bapak Kiai
Tanjung menutup dengan kalimat bahwa pada saat
alam sudah tidak dijaga, justru secara terus-menerus dirusak hingga menimbulkan
bencana alam, maka hal ini melanggar sunnatullah dan sunnaturrosul untuk
memakmurkan bumi Allah.
Kemudian dalam surah hud:61 sebuah perintah untuk
memakurkan bumi Allah akan tetapi perilaku saat ini sering melawan sunnatullah
dan sunnaturrosul (perilaku yang merusak) maka saat itulah bencana akan sering
terjadi seperti banjir, tanah longsor, kekeringan yang amat panjang dan
seterusnya, karena perintah Allah berkaitan dengan pemberdayaan dan budidaya
diabaikan.
#kampungtannguhsemeru
#kampungtannguhsemeru
0 Komentar